Kamis, 07 Juli 2016

Miliki Suatu Kehilangan

Aku selalu jatuh cinta sekaligus terharu dengan cerita patah hati nya Bilal Bin Rabbah ketika Nabi Muhammad SAW meninggal. Cinta manusia biasa; mantan budak hamba sahaya kepada manusia suci kekasih Allah SWT.
Aku terharu mengetahui patah hati dan kecewa nya Bilal sampai-sampai ia menolak untuk mengumandangkan azan.
Aku terharu mengetahui sedihnya Bilal hingga ia menolak permohonan Abu Bakar untuk mengumandangkan azan, karena di antara kata-kata adzan yang akan dikumandangkan ada nama Kekasih Allah.
Aku terharu mengetahui sedihnya Bilal hingga ia memilih hijrah ke Syam untuk membela agama Allah.
Aku terharu mengetahui sedihnya Bilal, ketika ia memimpikan Nabi Muhammad, dan ia pun berkemas untuk kembali ke Tanah Haram untuk berziarah ke makan Rasulullah.
Aku terharu mengetahui ia bersedih sejadi-jadi nya di Maka  Rasulullah, dan menolak untuk mengumandangkan azan. Hingga Hasan dan Husein mencoba untuk membujuk nya kembali.
Aku terharu mengetahui sedihnya Bilal, ketika ia berusaha mengumandangkan adzan untuk terakhir kali nya, dan menangis sejadi-jadi nya ketika ia menggumandangkan "asyhaduana Muhammad Rasulullah"
Aku terharu mengetahui sedihnya Bilal hingga ketika adzan terakhir ia pun jatuh sakit. Dan mengatakan "bahagialah aku hari ini karena akan bertemu dengan Rasulullah dan sahabat-sahabat."

Subhanallah...
Cinta semacam ini, diatas cinta-cinta manusia lainnya.
Jatuh cinta sejatuh-jatuhnya, hingga ketika berpisah dengan orang yang ia cinta, ia pun patah hati sedalam-dalamnya.
Semoga Allah memberikan kita kesempatan untuk jatuh cinta sedalam-dalam nya kepada Kekasih Allah, dan semoga Allah memeberikan kesempatan untuk jatuh cinta dengan orang yg sholeh. Aamiin aamiin aamiin

Medan, Jum'at 8 Juli 2016


Hamasah.
keep believing to Allah
Winda Andarina